Saya mengenang perjalanan dulu mulai bisnis.
Saya pernah “ditipu” sampai kurang lebih 1 M.
Yang bisa diselamatkan mungkin kurang dari
setengahnya (jual2 aset saat itu).
Kerugian mental tidak terhitung. Saya nyaris DO & gila.
Aset pertemanan hilang 70%.
Dulu saya marah.. Marah sekali. Ke orang lain.
Setelah merenung lagi, yang paling harus saya marahi
ternyata diri saya sendiri.
Waktu perenungan itu saya naik ke lantai 2 ruko kontrakan.
Ibarat kata kalau waktu itu mau loncat, tinggal loncat.
Saya marah sama Allah waktu itu,
kenapa kok saya yang diuji begini.
Saya berusaha jujur, saya nggak mau nipu orang,
terus kenapa saya yang diuji. Teman saya, malah enak2an ilang.
Itu titik balik mental saya.
Masih membekas di kepala sy.
Abis ashar. Sebelum maghrib.
Itu kejadian taun 2008.
Membentuk semacam ruang perenungan saya di kepala.
Saya menemukan diri saya yang baru. Reborn.
Kalau hari itu saya loncat, selesai umur sy.
Tapi hari itu saya memilih untuk menyelesaikan
apa yang sudah dimulai.
Selesaikan satu-satu. Ada yang finishnya baik-baik,
ada yang nggak. Satu demi satu selesai.
Saya mulai menata kembali semua.
Susah memang. Tapi itu konsekuensi KEBODOHAN.
Makanya, rugi boleh. Bodoh jangan!
Setiap hari kita harus lebih pinter dari diri kita kemarin.
Hari ini saya tau apa yang dulu keliru,
dan tidak terulang lagi. Setiap hari saya menutup
satu demi satu kebodohan saya yg kemarin.
Lewat apa?
Belajar! Baca buku, merenung, mengulang,
memasukkan pelan-pelan ke dalam kepala.
IQ saya nggak jenius. Saya nggak bisa sekali
baca langsung hafal dan pintar. Saya slow.
Harus ngulang dulu, masukin lagi, ngulang lagi,
mempraktekkan.
Makanya saya BENCI orang-orang yang punya waktu,
bisa medsos-an, bisa tiktok-an, bisa tidur-tiduran,
tapi nggak bisa belajar. Maunya disuapin terus.
Mintanya pinter. Mintanya langsung kaya.
Ilmu bukan hak semua orang.
Ilmu hanya dimiliki < 5% orang.
Bukan karena Allah tidak adil,
tapi karena manusia terlalu malas menjemput ilmu.
Makanya reward ilmu adalah kenaikan derajat hidup.
Karakteristik menjemput ilmu itu lelah, berkeringat,
bosan, memakan emosi, memakan banyak harta.
Ilmu tidak ada yang instan.
KK bukan satu-satunya tempat
mencari ilmu untuk digital marketing.
1. Youtube
2. Website. Saya punya scaleup.club
3. Web luar negeri, melimpah ruah
Ini semua source mahal.
Jangan pernah take it for granted (menyepelekan).
Kebanyakan orang bego memang dasarnya malas.
Homo sapiens bertahan ratusan ribu tahun di dunia ini
nggak bodoh. Dulu gak ada internet,
gak ada kompor, gak ada makanan cepat saji,
bisa tuh homo sapiens bertahan.
Berburu, membuat api, membangun pertahanan.
KK ada “cuma” memfasilitasi orang-orang
yang lebih serius agar terjadi percepatan.
Dulu saya waktu melarat utang miliaran,
mana pernah saya bisa masuk mastermind.
Pengen, tapi cuma bisa ngiler!
Makanya saya harus kaya.
At least saya punya uang
untuk memperbesar kekuatan.
Kekuatan yang ada,
ya saya fokuskan dulu.
Saya cuma fokus ke digital marketing waktu itu.
Istri saya bantuin SEO.
Saya join MLM utang.
Terus jualan produk MLM pake SEO
(jaman dulu masih bisa).
Teman? Mana ada yg mendekat kalo kita melarat.
Makanya saya keluar dari grup alumni
SMA & ITB (dulu sy kuliah di ITB).
Yang bisa kita andalkan: pikiran & otot kita sendiri.
Saya makan gaji istri saya awal2 nikah.
Padahal cuma 4 juta waktu itu..
Sedih? Jelas! Manja? Big NO!!!
Saya bilang ke istri: “kasih saya waktu 5 tahun.
Saya akan balik kondisi ini semua”
Saya bilang sambil peluk dia.
Dia diem aja. Saya yang berderai air mata.
Semua kejadian ini gak ada yang tau.
Kecuali utang2 saya,
keluarga saya gak ada yg tau.
Saya jualan online, SEO, ngiklan, MLM,
dll gak ada yang tau keluarga terdekat sy.
Sy gak pernah minta uang,
tapi kadang2 ibu sy dulu ngasih uang
tiap sy pulang ke rumah ibu.
Kadang 500rb kadang 1 juta.
Makanya kalo pas gak ada uang banget,
dulu saya balik ke rumah orangtua
sekalian jenguk ?.
Kalo ditanya titik balik finansial,
sy gak tau momentum tepatnya.
Karena nggak tiba2.
Saya nggak pernah percaya hal tiba2.
Semua gradual.
Makin kita menyadari potensi,
makin kita grow.
Dulu untung 100rb sehari seneng minta ampun.
Lama2 naik, sehari sejuta kayak keren.
Naik lagi dan lagi terus, sampai sehari ratusan juta.
Skrg lg ngejar sehari Rp X M.
Jangan percaya magic.
Kalau kita fokus pada proses,
pasti hasil GUARANTEED.
Ini sunnatullah. Bukan mendahului Allah.
Tapi memang Allah menciptakan sistemnya predictable begitu.
Kalau nggak predictable,
gimana umat manusia bisa hidup
lama ratusan ribu tahun?
Percayalah bahwa hal-hal besar itu bisa terjadi kalau kita
menemukan kesadaran. Kesadaran itu tidak datang tiba-tiba;
melainkan diciptakan oleh diri kita sendiri.