Terimakasih

Terimakasih

  • KK ini materinya daging semua om
  • diluaran sana d bawah 1 jt hehehe

SELAMA materinya:

  • Bisa dijelaskan dalam 1 Postingan/1 video.
  • Dipenjelasannya/Dipraktek-nya tidak akan ada pertanyaan lanjutan yang menyertai 1 video pembahasan atas suatu pertanyaan tsb.

Sebenernya pertanyaan yg masuk, akan coba dijawab melalui Postingan, lalu di broadcast kepada Anda- Anda yang sudah subscribe ke Newsletter KK ini.

Seperti yg sedang Sobat baca sekarang.

—–

NAMUN,

Karena:

  • Beberapa pertanyaan memang tidak mungkin dijawab dalam 1 video, APALAGI 1 Postingan.
  • PASTI akan ada pertanyaan lanjutan, yang kalo setengah – setengah malahan membahayakan Anda sendiri (Misalkan jadi malahan boncos parah iklannya).
  • Dan memang muncul request – request dari pada subscribers untuk bikin 1 kelas yg utuh! Yg tidak terpotong – potong! Yg tidak terjeda – jeda waktunya! Yg memang menyediakan support tanya jawab khusus terkait permasalahan yg muncul dan diberikan dengan cepat!

Maka dari itulah dibentuknya KK Premium.

Untuk mewadahi 3 hal diatas itu.

—–

Itu juga kalau ada yang mau gabung. Gak mau gabung mah, juga gak papaaaaaaa.

InShaaAllah bisnis kami baik – baik saja.

Tetap berjalan dengan baik dengan bantuan Fb Ads.

—–

Btw, kalau bagi Anda Focus on Ads, materinya “DAGING”?

Ah kalo di kami mah baru kulitnya saja 😀

Baru nunjukkin mana – mana saja yang harus dibenerin, sehingga Anda lagi mengalami masalah di dalam periklanan.

—–

CARA benerin PARA masalahnya, nah itu kan daging sesungguhnya! 😀

  • BTW, Terimakasih sekali feedback postifnya! Senang mendengarnya!
  • Jarang ada yang mengapresiasi kami dengan feedback positif setelah mengkonsumsi Focus on Ads.
  • Kebanyakan: DIEM SAJA. Mungkin dianggapnya kami tau isi hati yang pada diem kali ya 😛

 

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

 

Untung Produknya Sedikit, Tipsnya? [DAGING!]

Untung Produknya Sedikit, Tipsnya? [DAGING!]

Pertanyaan

Karena pertanyaannya sangatlah panjang, mohon bersabar menunggu loading pertanyaan dibawah ya 🙂

 

Alternate text

—–

Jawabannya:

Sama. Jawabannya sangat panjang, jadi bersabar lagi ya 🙂

 

Alternate text

—–

Pssssst
Diatas adalah
salah satu screenshoot
tanya jawab
yg terjadi di dalam KK premium.

Yg saya pikir, Kayaknya bisa
nih kalo dibagiin ke subscribers
Newsletter KK.

—–

Kalau  Sobat Suka jawaban yg diberikan
oleh mentor terhadap
pertanyaan murid KK Premium,
Kemungkinan besar,

Sobat akan betah saat berada
di KK Premium.

*Eaaaaa!!!! ? ? ?

 

 

SUKA Postinga ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

 

DETAIL Cara Targetting di FB Ads! Biar Produknya Laris Manis! (Core Audience Canvas)

DETAIL Cara Targetting di FB Ads! Biar Produknya Laris Manis! (Core Audience Canvas)

Kali ini saya: Army Alghifari.
Bukan si Agan Khalid
yg seperti biasanya
(Yg mungkin Anda sudah bosan :D)

Percayalah, Saya
Dari [KK] juga 😀

—–

DENGER – DENGER,
Kalau bisa targetting dengan tepat,
Iklan kita bakalan winning ya?

DENGER – DENGER,
Kalau bisa targetting dengan tepat,
Produk kita bakalan laku keras ya?

DENGER – DENGER,
Bisa targetting dengan tepat itu,
Dimulai dengan KEMAMPUAN
menentukan Buyer Persona Ya?

—–

OK,
Gimana caranya menentukan
Buyer Persona? Ada.

Salah satunya dengan
Brainstroming menggunakan
“Core Audience Canvas”.

—–

Sesuai janji tuuuuuuuuh!
Yg sudah ditunda
sampai 2 Postingan!

Tuh dah!
Nih….nih…nih
kasih dah!

? Core Audience Canvas ?

Pilih Nonton di Facebook:
https://www.facebook.com/kelaskonversi/videos/821469251692516/

(Begitu diklik, langsung kebuka lewat aplikasi Facebook di HP Sobat)

Pilih Nonton di YouTube:
https://www.youtube.com/watch?v=KKq2-V-Ni4Q

(Begitu diklik, langsung kebuka lewat aplikasi YouTube di HP Sobat)

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat juga suka:
→ KK Premium.

Tips #1 Manajemen Waktu ala Khalid!

Tips #1 Manajemen Waktu ala Khalid!

“adakah tips dari Abang Khalid untuk manajemen waktu & bagaimana Abang Khalid bisa disiplin terhadap waktu & selalu bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri”

Banyak tips soal management waktu yg saya terapkan.

Dari tool yg dipakai, mindset saat membuat jadwal kegiatan, dll.

Tapi kalau saya harus menyebutkan 1 saja tips, maka 1 tips saya itu adalah: Gak social media-an.

—–

Kalau saya pekerjaannya tidak bersinggungan dengan dunia periklanan di FB Ads atau di IG Ads, 100% saya sudah tidak akan main social media.

Karena saya kalau lagi riset, yang sampe butuh ngeliat realnya beneran dari HP langsung, makanya sampe sekarang, terpaksa masih ada aplikasi social media di HP saya.

Itupun juga dengan semua notifnya mati, jadi:

  • Saya HANYA buka FB/IG,
    ketika saya mau buka FB/IG (riset).
  • Saya tidak buka FB/IG, karena aplikasi FB/IG memberikan notif, terus saya jadi gatel buka.
  • S.E.M.U.A manager sayapun,
    ikut peraturan hidup saya diatas.

—–

Tapi saya akuin awal mula saya meninggalkan social media,
bukan karena tujuan awalnya langsung untuk produktivitas,
management waktu,
ataupun supaya fokus.

Bukan itu.

—–

Trigger awal banget saya mau meninggalkan social media,
karena suatu percakapan bersama seorang wanita.

Waktu itu saya main kerumahnya.

Terus saya nanya ke dia akun social medianya.
Saya lupa nanyain FB/Twitter.

Kira – kira gini lah ya:

Khalid: “Yan…, FB lu apaan?”

Dian: “Buat?”

Khalid: “Ya kalo ada perlu”

Dian: “Kan lu punya nomor HP gw. SMS atau telfon aja”.

Khalid: “Yaaaaaa, kalau pengen tau tentang lu aja”.

Dian: “Lu pengen denger suara gw, telfon gw. Lu pengen liat muka gw, lu main kerumah gw kayak sekarang” *naikkin alis

Khalid: “Anda ini yaaaaa, tinggal jawab, akun FBnya apaan”

Dian: “Gw gak punya akun social media apapun Khaliiiiiiiiiiiiiiiid!”

Khalid: “OK, besok jangan telat pas gw jemput. Baek – baek lu”

—–

Sejak saat itu, mulai tercetus “without social media” di kepala saya seperti si Dian ****** (Yakaaaali saya kasih tau nama panjangnya ke Anda).

Terakhir saya ngecek di seluruh social media yang populer, setahun – 2 tahun yg lalu. Saya search makai nama lengkapnya dia atau segala kombinasi nama yg memungkinkan merujuk ke dia, masih tidak saya temukan 🙂

—–

Btw,

Lengkap tentang jangan social media-an,
sudah pernah saya rekam dalam bentuk podcast tersendiri.

Durasinya hanya 7 menit.

Kalau mau didengerin, monggo: → https://celotehagankhalid.com/e/janganbukasosmed/

Anda dengerin podcast saya diatas ya!

Saya mau searching si Dian lagi
*Lah! ?

  SUKA Postingan ini? ?

Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

 

Nah Kan! Baru Dibilangin!

Nah Kan! Baru Dibilangin!

Cuman mau ngasih tau hal yg
baru aja saya bilangin
2 hari kemaren, Bahwa
gak dibolehin naroh Link WA di iklan FB kita,

Eh beneran kejadian! Hahaha.
Gak percaya sih!

Dengan Postingan ini,
Semoga gak ada yang
masih penasaran mau nyobain ya.

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (3)

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (3)

Setelah di Postingan pertama &kedua Anda mempelajari tentang “jualan apa?”, sekarang kita masuk bagian 2, yaitu, “barangnya beli di mana?”

Saya akan cerita sederhana saja apa yang saya lakukan terkait hal ini.

Saya ada menjual produk fashion perempuan.

Kainnya, saya cari di Cipadu, Tangerang. Sebagian saya cari juga di Tamim, Bandung. Di sana ada banyak sekali variasi kain yang bagus-bagus. Kenapa saya beli di sini? Karena ini adalah sentra bahan baku kain.

Tapi ingat, Anda jangan asal beli. Pelajari dulu karakteristik market yang mau Anda masuki.

Cara mempelajarinya? Beli dulu kainnya sedikit.

Lalu buat pakaiannya di konveksi. Konveksi cari di mana? Anda bisa manfaatkan GOOGLE. Simpel saja. Biasanya di dekat sentra bahan baku, ada sentra produksi. Sediakan waktu seminggu untuk mengitari sentra bahan baku dan produksi. Saya melakukan hal ini.

  • Model jahitannya gimana?
  • Apa yang musti dikerjakan oleh konveksi tersebut?

Nah itulah PR Anda.

Cari di marketplace, model seperti apa yang lagi dicari. Proses ini membutuhkan intuisi. Semakin lama Anda mempelajarinya, akan makin terlihat sangat simpel.

Setelah jadi, jual langsung di FB Ads. Kalau hasilnya bagus, maka Anda bisa lanjutkan untuk membeli kain sejenis; baik jenis bahan ataupun pola.

Tapi ingat: kalau Anda beli kain eceran, ini stoknya terbatas. Karena sebetulnya kain yang Anda beli eceran itu adalah sisa produksi dari produk lain.

Jika Anda ingin kain dengan motif sendiri khusus milik Anda, maka kainnya harus cetak ke pabrik. Sekali cetak kira-kira membutuhkan budget di atas 100 juta. Kalau Anda baru pertama kali, tidak tahu apa-apa, saya sangat tidak menyarankan jalan ini.

Oke saya rekap ya berdasarkan urutan:

  1. Temukan dulu barang apa yang ingin Anda buat
  2. Temukan dimana Anda bisa membeli bahan bakunya
  3. Temukan kepada siapa Anda bisa membuatnya
  4. Buat dulu sedikit
  5. Iklankan di FB Ads
  6. Kalau laku, baru bikin agak banyak
  7. Makin laku lagi, baru bikin dengan ciri Anda sendiri

Tentang Dropship & Reseller

Lho mas, dropshipnya mana?

Hehehe.. Kalau Anda mau dropship dulu, silakan. Dulu saya juga dropship. Tapi setelah saya pikir, saya membuang umur. Dropship hanya mencetak saya menjadi pemasar. Tapi dengan saya produksi sendiri, mencetak saya menjadi pebisnis sekaligus pemasar. Lebih berat, tapi sumber daya waktu yang saya miliki lebih hemat.

Meski demikian, kalau modal Anda amat sangat cekak, boleh belajar dan mulai dengan menjadi reseller.

Caranya: Anda bisa amati iklan yang berseliweran di FB, lalu coba beli produk yang Anda suka.

Setelahnya, jika Anda klik dengan produknya, Anda bisa tanya ke mereka, bisa jadi reseller atau nggak?

Bergabunglah dengan mereka kalau ternyata mereka membuka program reseller. Saya dulu join banyak MLM karena mencari produk untuk dijual online.

Kalau nggak laku gimana?

Tidak ada yang pasti di dunia ini. Kalau nggak untung ya rugi. Tapi Anda bisa meminimalisir rugi yang terjadi.

Caranya:

Pertama, pastikan Anda mengerjakan hal yang Anda paham dan suka. Customer pertamanya HARUS DIRI ANDA SENDIRI DULU. Ini keliatan sepele. Tapi.. Ini sangat menentukan. Anda akan menemukan gairah dan kebebasan jika Anda menjual produk yang Anda suka.

Tidak perlu repot-repot menganalisa dengan Product Market Fit, karena kalau Anda suka, sudah otomatis FIT dengan Anda! Tinggal cari orang-orang sejenis Anda.

Kedua, perkecil skalanya. Mulai dari yang kecil. Jangan berusaha untuk mencari harga produksi termurah! Ini jebakan betmen!

Saya pernah kejeblos di sini. Karena mengejar harga termurah dari produsen, saya memproduksi 3 ribu pcs untuk harga per unit 100 ribu. Padahal saya bisa pesan hanya 300 pcs dengan harga Rp 120 ribu.

Setelah saya nyebur ke dalam market, apa yang saya bayangkan tidak sesuai kenyataan. Saya lupa kaidah “mulai dulu dari yang kecil.”

Akibatnya, saya rugi waktu, tenaga, pikiran, dan jelas.. biaya.

Jangan ulangi kesalahan saya. Dapat harga lebih mahal nggak apa-apa, yang penting laku dulu!

Kalau udah laku, maka otomatis Anda mau produksi dengan economies of scale juga berani dan akan ngeruk keuntungan lebih besar.

Ketiga, pastikan Anda punya skenario kalau produk yang akan Anda jual tersebut nggak laku.

Contoh skenario: kalau nggak laku dalam 1 bulan setelah saya iklankan dengan budget 3 juta, maka akan saya tutup, dan produknya akan saya jual di marketplace dengan harga lebih murah.

Contoh lain: kalau nggak laku, maka produk ini akan saya jadikan bonus di produk saya yang lain untuk meningkatkan konversi produk lain tersebut.

Contoh lagi: kalau nggak laku, maka produk ini akan saya jual ke teman saya dengan harga HPP dengan skema boleh ambil sedikit sedikit.

Contoh lain lagi: kalau nggak laku, maka produk saya ini akan saya bagikan ke panti asuhan dan mohon doa dari anak-anak yatim agar dagangan saya berikutnya diberikan Allah kemudahan.

Kira-kira ini saja dulu Postingan dari saya (Army Alghifari), semoga memberikan manfaat untuk Anda.

Besok – besok, Postingan akan dilanjutkan oleh si Agan Khalid kembali.

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (2)

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (2)

Ada hal yang belum saya bahas di bab 1 kemaren, yang mana itu setelah saya pikir-pikir lagi, penting sekali.

Yaitu mendahulukan kategori ketimbang produk.

Maksudnya gimana?

Kategori produk, itu berbeda dengan produk. Misal produk Anda adalah lipstik, maka kategorinya adalah makeup dekoratif.

Kalau Anda ingin big win, maka Anda bisa menciptakan kategori sendiri. Misal kategori:

  • Frozen food
  • Frozen food online
  • Frozen food online untuk diet

Kalau Anda pikir belum ada sebuah brand yang unggul secara online di sebuah kategori tertentu, maka itu kesempatan Anda untuk masuk.

Jadi logika sederhananya begini.

Pertama, Anda pilih kategori produk tertentu, sesuai dengan yang paling Anda kuasai atau setidaknya Anda punya modal yang cukup untuk mempelajari sebuah kategori tertentu.

Kedua, Anda cari/buat produknya sesuai dengan materi Postingan pertama saya. Anda bisa cek kecocokan karakteristik produknya.

Kalau nggak nemu barangnya, cari terus. Kalo kayaknya nggak nemu, maka ulangi langkah 1 (tentukan kategorinya dulu).

Contoh ide kategori produk:

  • Dompet pria simpel,
  • Jaket pria simpel,
  • Jaket pria design tentara,

Cara gampang membuat kategori produk adalah dengan menggabungkan dua hal dengan ilmu “yang”. Ini saya pelajari dari Pak Subiakto pakar branding nasional. Anda bisa cari di IG nya.

Misal:

  • Dompet YANG simpel
  • Frozen Food YANG bisa dikirim online
  • Frozen Food Online YANG untuk orang diet

Validasi kategori

Anda bisa validasi kategori tersebut dengan mencari di google Trends.

Caranya: googling aja Google Trends, lalu cari “how to use Google Trends”. Saya ngasih clue nya aja, Anda mikir sendiri yaa…

Cara lain adalah dengan ubersuggest. Sekali lagi, Anda bisa googling keyword yang saya beritahu.

Kalau Anda sukanya statistik, silakan buka di statista.com. Saya member di sana, dan banyak sekali insights yang bisa Anda dapatkan.

Meraba Audience

Yang harus Anda amati adalah jumlah audience nya. Kalau setelah Anda gunakan statista dan Google trends Anda merasa nggak mendapat ide seberapa besar jumlah audience nya, Anda bisa gunakan nalar sederhana.

Kira-kira, dengan segmen yang sudah kita tentukan tersebut, berapa banyak orangnya? Coba dicocokkan langsung ke dashboard Facebook Ads di bagian audience setting. Ini cara yang paling sering saya pakai.

Dari sana, Anda akan tau kira-kira berapa banyak audience yang kita harapkan. Semakin besar, akan semakin besar juga potensi, TAPI juga akan semakin besar biayanya.

Biasanya saya nyaman dengan audience sekitar 5-10 juta orang. Saya asumsikan saya punya pelanggan 0,1% dari target audience tersebut. Kalau ada 5 juta audience, berarti kira-kira 5 ribu orang.

Kalo Anda jualan 100 ribuan, berarti omset Anda punya potensi menembus sekitar 500 juta nih. Seru?

Nah kira-kira itu aja dulu tips dari saya. Harusnya dalam beberapa hari ke depan, Anda sudah bisa mulai merenung, mau memilih kategori apa, dan produknya apa.

Sampai jumpa di Postingan berikutnya.

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online

Kalau Anda mau jualan online, maka jelas Anda membutuhkan produk untuk dijual. Biasanya pemula kebingungan menentukan produk ini. Beberapa pertanyaan yang sering muncul:

 

  • Jualan apa?
  • Barangnya beli di mana?
  • Saya jual harganya berapa?
  • Keuntungan saya sebaiknya berapa?

Nah, beberapa Postingan saya ke depan akan membahas 4 hal ini.

Pertama yang akan saya bedah adalah poin 1: jualan apa.

1/ Jualan apa?

Banyak barang yang bisa kita jual di online, tapi kalau Anda mau berjualan secara jangka panjang, maka pertimbangkan beberapa hal berikut:

Produk langsung digunakan oleh customer (B2C)

Kenapa? Karena kekuatan terbesar bisnis online melalui FB ads adalah kemampuannya menjangkau customer langsung. Memang menemukan mitra bisnis lagi bisa-bisa aja, semacam reseller atau sejenisnya. Tapi ingat bahwa reseller tidak selalu loyal, dan biasanya banyak pertanyaannya terlebih dulu.

Selain itu, Anda akan ribet di awal untuk membuat skema bisnisnya.

Yang paling penting: kalau Anda sendiri kesusahan untuk menjual ke konsumen langsung, apakah layak untuk mencari reseller?

Produk memiliki repeat order (RO)

Produk yang memiliki RO artinya memiliki customer dengan lifetime value yang lebih tinggi. Anda sekali saja “mengakuisisi” mereka. Ketika mereka cocok, maka mereka akan membeli ulang kepada Anda.

Mungkin Anda “boncos” nya cuma satu kali di awal, tapi setelah mereka beli lagi, pembelian tersebut akan menjadi pundi-pundi berikutnya bagi Anda.

Produk yang memiliki complementary

Complementary artinya pelengkap.

Misal Anda jualan hijab. Hijab ini punya complementary yaitu gamis, atau mungkin bross, yang sejenis itu. Anda yang berjualan hijab pasti lebih paham. Atau Anda jual warna hitam, tapi juga jual warna hijau nya. Tujuannya: melengkapi koleksi warna.

Dengan adanya complementary product, maka akan tercipta peluang untuk terjadi repeat order seperti yang sudah saya jelaskan kepada Anda pada poin kedua.

Kira-kira tiga hal ini dulu saja yang terbayang di kepala saya saat membuat Postingan ini. Dengan 3 hal ini, Anda sudah bisa menebak-nebak, kira-kira produk apa yang akan Anda jual.

Catatan saya: Ingat bahwa berjualan produk yang sekedar sedang hype di pasaran, tidak akan membuat bisnis Anda langgeng dan jangka panjang. Kenapa?

Karena besar kemungkinan Anda tidak punya komitmen yang besar dengan produk tersebut!

Yang sering kejadian, kalau produk tersebut nggak laku, Anda nggak yakin penyebabnya apa. Begitu Anda nggak yakin, Anda akan menyalahkan FB ads. Lalu berhenti beriklan.

 

Beda jika produknya memang lahir dari rahim pemikiran Anda untuk benar-benar memuaskan customer, memenuhi kebutuhan mereka, dan menjawab permasalah mereka.

Rumusnya: semakin Anda punya komitmen terhadap produk, maka produk tersebut besar kemungkinan akan berkomitmen kepada kesuksesan Anda juga.

Yakini 1 hal: Satu produk yang betul-betul Anda garap dengan serius, bisa membuat Anda membeli properti cash tanpa riba.

Ok sekian dulu Postingan dari saya mengenai kriteria produk.

Kalau nanti ada tambahan mengenai hal ini, akan saya jelaskan di Postingan berikutnya. Terima kasih!

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

7 + 1 PERSIAPAN Ngiklan & Toko Online, Apa Aja Sih?

7 + 1 PERSIAPAN Ngiklan & Toko Online, Apa Aja Sih?

“amunisi apa aja yg harus disiapkan buat mengikuti KK?”

Kira – kira:

 

1. Laptop

2. HP buat nge-CS

3. Pulsa

4. Waktu

5. Fokus

6. Kesabaran

7. Doa

Laptop:

Laptop ya paling ngga ram nya 4GB lah,
Celeron gapapa.
Asus ada yang 3,7jt.

 

Karena nanti banyak berurusan
sama browser (website, landing page, iklan, riset produk),
yang mana akan sulit kalo pakenya cuma HP aja.

Modal bikin website di awal:
1. Domain 150rb/TAHUN.
2. Platform websitenya sekitar 100rb/BULAN
3. Modal iklan (ini disesuaikan sama kondisi Anda sendiri, sesuai dengan bahasan yang sudah dibahas).

Pertanyaan ✌ :

Mindset yg harus dimiliki sebelum masuk KK?

 

Mindset (Penjelasan singkat):

Ada.

✅ Giliran suruh plek ikutin: Ikutin.
✅ Giliran suruh mikir: Mikir.

Jgn kebalik.

❌ Disuruh plek ikutin: Mikir buat dimodif.
❌ Disuruh mikir, malahan nanya ke mentor jawabannya.

Mindset (Penjelasan panjang):

MISALKAN, nih misalkan ya.

Diajarin urutan Landing Page produk kita itu urutannya adalah:

1. Headline.

2. Foto produk.

3. Testimoni pengguna

4. Deskripsi produk
5. Harga
6. Buy ButtonUdah diajarin urutannya begitu nih.

Eh sama manusia “super” kreatif ini, dimodif.

Jadi:

  • Misalkan di paling atas langsung buy button.

Dengan asumsi dia:

Ah mungkin mentor gak pernah nyobain yg kayak gini.

Padahal kondisi keuangan dia TIPIS.
Musti cepet – cepet ngasilin duit,
tapi masih aja rasa penasarannya
gak bisa dikontrol.

Sehingga duitnya malahan
abis buat experiment!

Notes:

Kalau duitnya tak terbatas sih,
terserah kalo mau banyak eksperiment juga!

OK, semoga paham contoh peribaratan

dari “Disuruh ngikutin, malah mikir!

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.

Bagaikan Bayi Gak Dapet ASI

Bagaikan Bayi Gak Dapet ASI

Gimana kabar Sobat ?
  • Bisnis lancar?
  • Ada yg bisa saya lakukan gak buat Anda? Barangkali mau tanya sesuatu, yg saya bisa bantu 🙂

 

INTI Postingan ini cuman ingin nanya itu doang.
Penting bagi saya, tau kondisi Sobat.

Karena Sobat adalah relasi saya. Relasi online baru saya.

—–

Kalau, kabar saya?

Kalau kabar saya sih, sekarang saya tinggal full dirumah saya.

Tadinya pindah – pindah. Kadang di rumah, kadang di kantor.

Jadi FULL dirumah, sejak corona.

—–

Biasa aja? Enggak!

Saya beli rumahnya ternyata di daerah yang: SANGAT tidak mendukung internetnya.

Gak ada provider internet yg bisa dipasang di daerah saya (karena “ada main” gitu deh developer dan birokrasi sekitar).

Itulah makanya sebelum corona dateng, saya kadang dirumah, kadang di kantor.

Lah, kan saya internet marketer ya! Kerjaannya online. Butuh internet kan udah kayak manusia butuh oksigen.

Makanya saya tulis judul Postingan ini dengan judul:”Bagaikan bayi gak dapet ASI”.Ya rewel! ?

—–

Tentang sebaiknya matiin iklan atau matikan ad set. Pantengin ya.

—–

Kembali ke topik!

  • Gimana kabar Sobat Bisnis lancar?
  • Sobat mau tanya sesuatu? 🙂