Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (2)

Cara Memilih Produk Untuk Bisnis Online (2)

Ada hal yang belum saya bahas di bab 1 kemaren, yang mana itu setelah saya pikir-pikir lagi, penting sekali.

Yaitu mendahulukan kategori ketimbang produk.

Maksudnya gimana?

Kategori produk, itu berbeda dengan produk. Misal produk Anda adalah lipstik, maka kategorinya adalah makeup dekoratif.

Kalau Anda ingin big win, maka Anda bisa menciptakan kategori sendiri. Misal kategori:

  • Frozen food
  • Frozen food online
  • Frozen food online untuk diet

Kalau Anda pikir belum ada sebuah brand yang unggul secara online di sebuah kategori tertentu, maka itu kesempatan Anda untuk masuk.

Jadi logika sederhananya begini.

Pertama, Anda pilih kategori produk tertentu, sesuai dengan yang paling Anda kuasai atau setidaknya Anda punya modal yang cukup untuk mempelajari sebuah kategori tertentu.

Kedua, Anda cari/buat produknya sesuai dengan materi Postingan pertama saya. Anda bisa cek kecocokan karakteristik produknya.

Kalau nggak nemu barangnya, cari terus. Kalo kayaknya nggak nemu, maka ulangi langkah 1 (tentukan kategorinya dulu).

Contoh ide kategori produk:

  • Dompet pria simpel,
  • Jaket pria simpel,
  • Jaket pria design tentara,

Cara gampang membuat kategori produk adalah dengan menggabungkan dua hal dengan ilmu “yang”. Ini saya pelajari dari Pak Subiakto pakar branding nasional. Anda bisa cari di IG nya.

Misal:

  • Dompet YANG simpel
  • Frozen Food YANG bisa dikirim online
  • Frozen Food Online YANG untuk orang diet

Validasi kategori

Anda bisa validasi kategori tersebut dengan mencari di google Trends.

Caranya: googling aja Google Trends, lalu cari “how to use Google Trends”. Saya ngasih clue nya aja, Anda mikir sendiri yaa…

Cara lain adalah dengan ubersuggest. Sekali lagi, Anda bisa googling keyword yang saya beritahu.

Kalau Anda sukanya statistik, silakan buka di statista.com. Saya member di sana, dan banyak sekali insights yang bisa Anda dapatkan.

Meraba Audience

Yang harus Anda amati adalah jumlah audience nya. Kalau setelah Anda gunakan statista dan Google trends Anda merasa nggak mendapat ide seberapa besar jumlah audience nya, Anda bisa gunakan nalar sederhana.

Kira-kira, dengan segmen yang sudah kita tentukan tersebut, berapa banyak orangnya? Coba dicocokkan langsung ke dashboard Facebook Ads di bagian audience setting. Ini cara yang paling sering saya pakai.

Dari sana, Anda akan tau kira-kira berapa banyak audience yang kita harapkan. Semakin besar, akan semakin besar juga potensi, TAPI juga akan semakin besar biayanya.

Biasanya saya nyaman dengan audience sekitar 5-10 juta orang. Saya asumsikan saya punya pelanggan 0,1% dari target audience tersebut. Kalau ada 5 juta audience, berarti kira-kira 5 ribu orang.

Kalo Anda jualan 100 ribuan, berarti omset Anda punya potensi menembus sekitar 500 juta nih. Seru?

Nah kira-kira itu aja dulu tips dari saya. Harusnya dalam beberapa hari ke depan, Anda sudah bisa mulai merenung, mau memilih kategori apa, dan produknya apa.

Sampai jumpa di Postingan berikutnya.

 

SUKA Postingan ini? ?
Kemungkinan besar, Sobat  juga suka:
→ KK Premium.