Bid cap, dipakai ketika: INGIN ngeruk, sengeruk – ngeruknya!
Karakternya: Nguras habissss di harga terendah.
Kita pakai contoh kejadian sehari – hari ya, untuk menggambarkannya.
Anda pernah naik sepeda? Pernah nyetir mobil? Atau nyetir motor deh.
Kalau lagi ngerem kan, sebenernya kebagi 2 kan ya:
Ngerem aja
Ngerem banget!
Bener gak?
—
Nah kalo cost cap (tipe bidding #2 yang dibahas email kemaren) adalah tipe ngerem aja.
Ngerem, tapi yaaaa pelan.
Ngerem pelan efeknya? Ya kadang pas. Kadang kelewat.
—
Kalau Bid Cap? Nah ini!
Tipe ngerem banget!
Ibarat katanya nih, jeglukan (polisi tidur) masih 10 meter lagi, Anda udah ngerem dari jauh!
Begitulah si Bid Cap ini.
Kalau iklannya kira – kira gak sesuai target (anggaplah 10K per ATC), ketika diliat sama si A, maka iklan itu gak akan dilempar sama FB ke depan matanya si A.
—
Jadi kalau make Bid Cap enaknya buat apa? Untuk orang yang parnoan. Maunya iklannya gak boleh meleset mahal sedikitpun. Parnoan orangnya 😀
Itu makenya Bid Cap.
Cocok juga yang mungkin marginnya udah tipis banget. Yang kalau kelewat, malahan jadi boncos.
—
Pertanyaan yang mungkin timbul:
“Kalau gitu, semua orang makenya Bid Cap aja!”
Yaudah pake aja gih. Wkwkwkwkw.
Gak semudah itu alfonsoooo.
Ada hitung – hitungan yang harus dipikirin dulu, kalau mau gunain tipe bidding yang Bid Cap ini.
—
Hitung – hitungannya gimana, yaaaaaaa itu dipelajarinnya di KK Premium.
Tulisan ini, adalah salah satu materi di KK Premium.
Tapi saya bagikan, karena saya rasa Sobat bisa mendapatkan manfaatnya juga.
Catatan 2:
Kalau Sobat belom pernah menjalankan FB Ads sama sekali, sebaiknya Sobat langsung close saja Postingan ini. Hemat waktu Anda.
Karena kemungkinan besar, Anda gak akan ngerti sama yang saya bahas di Postingan ini 😀
—
Saya langsung copas ya.
Sip.
Kalau Anda memperhatikan, saya membuat beberapa materi tentang split testing.
Salah satunya menggunakan CBO, ada yang menggunakan non CBO.
CBO = Campaign Budget Optimization. Ini adalah fitur dari Facebook ads untuk mengoptimalkan penyerapan budget iklan kita terhadap semua adset dan ads yang sudah kita buat.
Dengan kata lain, jika iklan kita menggunakan CBO, maka kita sangat percaya kepada FB bahwa mereka akan menempatkan iklan kita kepada audience yang tepat, sesuai dengan porsi ketertarikannya.
Yang paling tepat, akan diberi ruang yang lebih banyak.
—
Sedangkan non CBO, kadar kepercayaan kita kepada FB agak dikurangi, dan kita meminta FB untuk “udah deh abisin aja budget di adset X, gak usah banyak mikir”.
Yang mas Army gunakan, yang mana?
Saya pribadi sudah 100% menggunakan CBO dalam semua fase, baik split testing, menentukan angle, hingga scaling up.
Saya tidak pernah lagi menggunakan non CBO.
Alasan saya: kesederhanaan.
—
Saat Anda sudah harus menghabiskan budget campaign yang sangat besar, kesederhanaan kerja itu penting, agar tim tetap bisa hidup sehat dan bugar.
Tapi strategi ini diikuti dengan strategi lain yang juga sudah saya “buatkan” untuk Anda di KK: bermain dengan adset yang tidak terlalu banyak.
Anda tidak bisa bermain dengan terlalu banyak adset saat memainkan strategi CBO.
Kalaupun Anda paksa, FB ads akan secara otomatis memilihkan sekitar hanya 4-6 adset saja yang dioptimisasi (konsekuensi algoritma muti-arm bandit yang diterapkan oleh FB).
—
Oleh sebab itu, saat ini saya suka bermain dengan 4-6 adset saja; ketimbang bermain dengan banyak adset.
Kalau Anda surfing di kelas kita, kemudian menemui ada materi saat saya memainkan banyak adset, maka kemungkinan besar itu adalah fase saat saya masih menggunakan non CBO.
—
Dulu saya suka bermain banyak adset. Per campaign bisa 20-30 adset. Kadang ada yang duplicate.
Strategi itu masih bisa digunakan (mungkin sebentar lagi sudah tidak bisa saat FB resmi merilis pembatasan jumlah ads).
Tapi konsekuensinya:
Pikiran Anda akan terasa penuh
Rules Anda harus complicated
Anda akan sering menemui anomali hasil
Tim Anda akan exhausted, kelelahan
Fokus Anda berubah yang tadinya fokus memikirkan produk dan materi ads yang menarik dan appealing untuk customer, jadi terlalu teknis
—
Lalu kenapa ada materi split testing non-CBO mas?
Sebetulnya saat ini pada saat budget Anda kecil, pilihan CBO vs non-CBO tidak terlalu banyak berpengaruh selama Anda menggunakan jumlah adset yang sama-sama sedikit.
Kalau Anda memilih non-CBO artinya Anda memilih untuk memastikan apakah memang adset tertentu benar-benar busuk tanpa ada intervensi dari FB.
Sedangkan kalau Anda memilih CBO, Anda memilih dibantu oleh FB untuk memilih adset mana yang kemungkinan besar layak diteruskan.
—
Awal CBO muncul, algoritma FB masih buruk. Penempatannya kacau dan amat sangat volatile.
Saya putuskan waktu itu menggunakan non-CBO untuk split testing; tidak terlalu mengandalkan FB di masa split testing.
Saat ini, CBO sudah sangat bagus dan membantu. Maka sekarang saya putuskan untuk “percaya aja deh sama FB”.
—
Strategi non-CBO ini hanya digunakan saat split testing, saat budget Anda kecil.
Sedangkan saat Anda sudah memutuskan untuk menaikkan budget dan percaya diri bahwa produk dan iklan Anda sudah di titik yang memuaskan dan layak dikonsumsi orang lebih banyak, maka strategi yang tepat dan nyaman digunakan adalah CBO.
—
Kesimpulannnya:
Saat split testing, CBO atau non-CBO tidak untuk diperdebatkan. Silakan gunakan yang manapun yang menurut Anda nyaman.
Saat scaling up, saya sarankan pindahkan ke CBO semua, demi memudahkan kerja dan kesederhanaan. Bagi yang switch dari non-CBO ke CBO akan melihat sedikit “guncangan” di beberapa hari awal, tapi lambat laun FB akan berpikir sendiri dan memberikan hasil yang terbaik untuk kita.
Saya garis bawahi beberapa point
yg saya tangkap dari
pertanyaan diatas ya:
Banyak campaign
Performa hariannya seperti gantian
CPRnya jadi mahal
Ini pertanyaan yang kompleks.
Banyak hal yg
saling terkait sebenernya.
Tapi, ibarat benang kusut,
mari kita urai satu per satu ya.
—–
Banyak Campaign
Hemmmmmmmm
sebenernya sih di era CBO sekarang,
banyak campaign itu tidak terlalu disarankan.
Kenapa?
Ya emang dari FBnya sendiri
memang berkata demikian.
Saya lupa baca dimana,
dan lagi gak mau ribet cari sumbernya
buru – buru mau kirim Postingan ini ke Anda.
Cari aja sendiri di
FB Ads Helpnya.
—–
Karena Fb memang ingin
DAN merasa mampu take over segalanya.
—–
Tugas Anda adalah:
Pasang pixel
Ngiklan dengan iklan yang CTR ALL & CTR Linknya bagus. Bikin landing pagenya yang bener. Yang mampu menconvert orang sampe ke ATC & API (Ini lagi bicarain toko online ya).
Biarkan pixelnya panas (belajar dengan sendirinya)
Anda benerin bagan – bagan yang sudah diberitahu di Focus on Ads.
SISAnya: Biarin Fb yg bekerja. Anda tinggal nambahin budget dengan pindah ke tipe bidding yang diatasnya lowest cost.
—–
Jadi soal banyak campaign,
pertanyaannya adalah: Ngapain banyak – banyak campaign?
Ajaran darimana?
Saya gak nyalahin ajaran itu ya.
Saya cuman bertanya: “itu ajaran darimana?”
Kalo saya pribadi,
ya nurutnya sama perkataan dari FB Adsnya sendiri. Nurut sama platform yang emang platformnya dipake sama kita.
—–
1 – 3 campaign,
tapi setiap campaign budget hariannya 10 juta,
itu lebih ENAK, kan? 🙂
Dibandingin banyak campaign,
misalnya 20 campaign,
tapi ribet ngaturnya.
Performa naik turun.
—–
Dan soal CPR yg kalo di
rata – ratain jadinya mahal,
balik lagi ke yg si campaign banyak tadi.
Silahkan difokuskan memperbaiki
beberapa biji campaign saja dulu.
Ditunggu laporan selanjutnya ya 🙂
SUKA Postingan ini? 😉
Kemungkinan besar, Sobat juga suka:
→ KK Premium.
“Untuk scaleout skrng winning ads mending di duplikat di campaign yang sama apa duplikat ke campaign baru ? Duplikatnya sama? Atau harus di edit dikit – dikit?. Dan budget dinaikin segimana yah ? Duplikatnya sama? Atau harus di edit dikit – dikit?”
Maap banget nih sob,
Kayaknya yg namanya “Duplikat” itu,
SAMA PERCIS DEH!
Contoh:
Anda ke tukang duplikat kunci.
Terus bilang gini:
“Tolong kunci rumah ini, Diduplikat ya”
Saya JAMIN,
Tukang kuncinya akan langsung
bikin yg sama percis!
Gak pake di edit – edit
atau ada yg dirubah – rubah.
Kalo ada yg dirubah – rubah,
Itu namanya” DIMODIF!
A Elah!
Khakh!!!
Emosi Dedeq!
—–
“Dan budget dinaikin segimana yah ?”
Kalau ini jawabannya
bisa panjang sih.
Karena tergantung dengan
tipe bidding yg Anda
gunakan saat beriklan.
Detik ini ditulis,
tipe bidding di FB ada 4.
—–
Masing – masing punya karakteristik
yang beda.
Karena beda karakteristiknya,
Beda juga
KAPAN waktu dipakainya.
Tapi INTInya,
Biar pertanyaan ini gak ngambang kayak yg di kali,
Naikkin budget yg aman Adalah:
Kurang dari 30%.
Definisi “Aman” saya disini adalah:
Ketika budgetnya dinaikkin,
Ad Setnya gak kayak dari
ulang lagi jalannya.
—–
Contoh: Budget Anda 100 Ribu,
Yg aman ketika mau dinaikkin
budgetnya adalah:
Dinaikkan jadi 129 Ribu.
Soal naikkin budget ketinggian
itu bikin ad set jadi learning ulang,
Itu dari kata FBnya sendiri.
Tapi kalo soal dibawah 30%-nya
itu pengalaman mentor KK
sendiri (Kalo ditanya dalil dari FBnya,
Kita tidak bisa berikan).
—–
“Untuk scaleout skrng winning ads mending di duplikat di campaign yang sama apa duplikat ke campaign baru ?”
Kalo saya pribadi sih,
Gak ada duplikat – duplikat-an ad set ke
campaign yang sama atau
ke campaign yg baru (ScaleOut).
Ya hajar aja terus di
ad set tersebut.
Naikkin budget terus.
Atur cara bidding
dan takaran bidnya.
—–
Karena kalau di duplikat/dimodif,
SELAMA Di dalamnya kebawa
Ads yg sama percis/yg sudah dipake/yg sedang running
di campaign atau
ad set lain,
HASILNYA rata – rata
kalau di saya,
Malahan lebih buruk.
Gitu.
Itu kalo saya loh ya.
—–
Kadang ada yg jadi
lebih baik, Tapi itu paling 20%
dari keseluruhan saya pernah
nyoba duplikat – duplikat-an.
80%-nya kejadiannya mah
performanya menurun.
SUKA Postingan ini? 😉
Kemungkinan besar, Sobat juga suka:
→ KK Premium.
Merespon kalimat diatas
Sebelum masuk kepertanyaan, saya potong
dulu ya,
“Anda baru mulai, lalu tiba-tiba mau
langsung 2 toko.
Ya mohon maaf nih, fokus 1 toko aja
belum tentu berhasil.
Bahkan sekalipun fokus 1 toko dan
budgetnya ada, banyak juga yang
gagal.
—–
Bagi yang baru mulai, sekalipun budget
ada, saran saya jangan langsung 2 tapi
fokus di 1 toko.
Putuskan salah satu!
—–
Lanjut ke pertanyaan;
“Apakah domainnya cukup 1 aja untuk kedua LP ini? (Produk 1: Print on demand acc hp, produk 2 gamis wanita)”
Tidak.
Menurut saya jangan digabungin dech.
Domain 1 niche Print on demand acc hp,
domain 2 niche gamis wanita.
Itu aja harus dipisah ad accountnya,
kecuali anda berniat banget jadi kayak
Bukalapak, Toped, dimana segala barang
ada disitu. Ya silahkan!
Tapi saran saya, 1 Ad Account untuk ngiklanin
1 domain.
Karena anda baru mulai, sebaiknya
dari 1 domain kalo bisa fokus 1
Niche produk dulu.
Agar lebih dalam memahami seluk
beluk niche tersebut.
“Di salah 1 LP yang mau saya bikin
produknya gamis wanita, apakah masukin 1 brand aja/boleh dicampur beberapa brand? Karena saya nyetok dari beberapa supplier”
Kalo menurut saya ya gpp aja sih.
Saya yakin pertanyaan ini muncul karena
anda belum mulai, kalo anda sudah mulai
dan produknya laku dari brand tertentu/supplier
tertentu, anda nanti pasti akan fokus sendiri
pada brand yang laku itu.
Ketika nanti anda sudah profit, anda gak akan
peduli status brand tersebut.
Kalo ditanya boleh atau tidaknya? Ya boleh-boleh
aja, kalo anda cenderung milih jawaban yang gak
boleh, ya silahkan dipilih.
Karena hal tsb bukanlah sesuatu yang terkait
halal-haram. Yang penting ujungnya profit apa
enggak!
Kesimpulan:
1 Ad Account, Untuk 1 Domain.
1 Domain, Untuk 1 Niche Produk.
—–
Kalau Anda maksa maunya tetep dalam 1 pixel FB,
Nih saya berikan
link artikel buatan salah satu mentor
KK Premium juga,
Barangkali Anda lebih cocok
dgn tips & trick yg ini:
Jadi budget ideal Anda untuk campaign tersebut adalah: 107 Ribu/Day.
Dibawah itu: Ya gak ideal.
—
Kenapa gak ideal? Karena kalau budgetnya dibawah itu, maka dalam seminggu campaign Anda tsb, gak bisa menghasilkan 50 conversion.
Kalo gak menghasilkan 50 conversion, maka si pixel Fbnya gak bisa belajar dengan maksimal.
Kalo gak belajar dengan maksimal, maka nanti dia gak bisa jalan dengan sendirinya menyebarkan iklan Anda ke orang – orang yang Anda targetkan.
—
Bagaimana kalau Anda ngejalaninnya untuk event API (Add Payment Info)?
Sama saja.
Ceritanya setelah dijalankan selama 3 harian, cost per APInya adalah 35 Ribu.
Maka budget IDEAL untuk campaign itu adalah:
50*35:7
= 250 Ribu/Hari.
Budget dibawah itu, akan TIDAK IDEAL.
—
Sampai sini, jadi Anda gak perlu bingung lagi soal budget ideal itu berapa, budget ideal itu harus ikutin perkataannya siapa, budget ideal itu sesuai niche tertentu apa enggak, dsb.
Enggak. Enggak perlu bingung.
Jalanin iklan sekitar 3 harian. Catat rata – rata cost per event yg Anda incar.
pakai rumus: 50*CPEventnya:7
Dapet deh budget ideal yg harus Anda setting sebagai budget per daynya.
“Kapan Saat yg Tepat untuk ScaleUp dengan Cara Menaikkan Budget Iklan?”
&
“Scaleup dgn budget harus make manual bid?”
—–
Tips Hemat Waktu:
Ini jawabannya sudah tekhnis ya 🙂
Bagi yg belom pernah ngiklan di FB Ads, bisa skip Postingan ini & lakukan hal yang lain 🙂
—–
“Kapan Saat yg Tepat untuk ScaleUp dengan Cara Menaikkan Budget Iklan?”
Ketika dalam campaign lowest cost MINIMAL sudah 7 Hari berjalan dengan kondisi yang baik dari kedua sisi.
—–
→ Lowest Cost itu apa?
Kalau Anda gak tau “Lowest Cost” itu apa, “Lowest Cost” adalah tipe campaign di Fb Ads yg sebenernya secara default ini yg terpilih, ketika seseorang beriklan di FB Ads.
Jadi:
Kalau Anda selama ini main pasang – pasang iklan saja, ya Anda sebenernya lagi jalanin “Lowest Cost”.
Tipe campaign iklan yang saya maksud pada tulisan ini.
—–
→ Kedua sisi itu maksudnya apa?
Sisi 1: Sisi Facebook.
Yaitu iklan Anda cukup bagus CTR ALL & CTR Linknya.
Sisi 2: Sisi Bisnis Anda.
Dengan iklan yang dihasilkan selama 7 hari terakhir tersebut, sudah menguntungkan kah di bisnis Anda?
Atau sebenernya dari sisi iklan bagus,tapi di bisnis Anda malahan babak belur?
—–
Note:
Kalau hanya bagus di sisi Facebooknya saja (tidak bagus di sisi bisnis Anda), ya berarti bukan waktu yg tepat untuk scale up! Karena Facebook gak bisa benerin alur bisnis Anda. Yang bisa benerin, ya Anda.
—–
“Scaleup dgn budget harus make manual bid?”
Untuk pemanasan: PASTI makenya lowest cost.
Tapi untuk scaleup budget, saat tulisan ini ditulis, ada 3 tipe bidding lainnya di dalam FB Ads.
Manual Bidding, hanyalah SALAH SATUnya.
—–
Ke 4 tipe bidding yang ada di FB Ads:
Lowest Cost (DEFAULT akan terpilih yang ini)
Lowest Cost with CAP (DAHULU namanya adalah: “Manual Bidding”).
Target Cost
Cost Cap
—–
Di KK Premium, diajarkan metode scale up budget menggunakan Manual Bidding & Target Cost.
Lengkap beserta study casenya & kapan pemilihan yang tepat untuk menggunakan tipe biddingnya saat mau scale up budget.
—–
Kenapa gak dijelaskan saja Gan Khalid lewat Postingan?
Kalau penjelasannya singkat, mungkin saya gak perlu buat KK Premium sama Army.
Di KK Premium, dijelasinnya aja sampe beberapa video & beberapa study case.
itu aja masih ada juga sebagian kecil yg gak paham dan malahan jadi boncos, karena gak tau cara memahaminnya.
—–
Jadi jawaban dari pertanyaan “Apakah harus menggunakan Manual Bidding?”, adalah: